Nama : Yanuar Ardiansyah
Kelas : 1KA26
NPM : 17116722
Pemuda
dan Sosialisasi
Kata Pengantar
Dengan mengucap
puji Syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-NYA yang diberikan
kepada kita semua. Bagi seorang Mahasiswa, bidang studi Informatika dan
Komputer, Mata Kuliah ISD (Ilmu Sosial Dasar) yang sangat penting, penguasaan
yang baik terhadap konsep-konsep ilmu social dasar merupakan suatu hal yang
baik mutlak diperlukan.
Buku Ilmu Sosial Dasar bertujuan
untuk pembinaan mahasiswa agar memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam
masyarakat. Ilmu sosial dasar adalah mata kuliah yang mempelajari
masalah-masalah sosial yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan mengunakan
pengertian-pengertian(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi, dan psychology social.
ISD bukan merupakan
gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena ilmu sosial merupakan
ilmu yang memiliki obyek dan metode ilmiah sendiri-sendiri yang tidak bisa
dipadukan. ISD tidak termasuk disiplin ilmu tersendiri, karena ISD tidak
mempunyai obyek dan metode ilmiah sendiri. Ilmu sosial dasar merupakan suatu
bahan studi yang dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran di Indonesia
yang diberikan di perguruan tinggi.
Penyusunan
menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cara
penyajian ataupun bahasa. Kiranya tegur sapa para pembaca sekalian akan dapat
meningkatkan dan menyempurnakan buku ini. Demikianlah, kiranya buku ini dapat
dimanfaatkan dengan sebik-baiknya.
Bekasi, 14 November
2016
Penyusun
LATAR BELAKANG
ISD merupakan salah satu dari mata
kuliah dasar umum ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar
memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada
didalam masyarakat. Peka terhadap masala-masalah sosial dan tanggap untuk ikut
serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial
yang timbul dalam masyarakat slalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan
mempelajarinya secar kritis dan interdisipliner.
Proses kehidupan yang dialami oleh
para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga ini merupakan
proses yang disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu
berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai
titik kulminasi.
Mahasiswa mendapat tempat istimewa
karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada
saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan
menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Bisakah mahasiswa
beranjak menuju gerakan pemikiran dan gerakan transformasi?
Mari kita coba dan
berjuang!!
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
LATAR BELAKANG
DAFTAR ISI
A. ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
3.1 Persamaan ISD dan IPS
3.2 Perbedaan ISD dan IPS
4. RUANG LINGKUP ILMU DASAR SOSIAL
5. ISD SEBAGAI MKDU
B. PEMUDA DAN SOSIALISASI
1. PENGERTIAN
1.1 PEMUDA
1.1.1 PERAN PEMUDA
2.1 SOSIALISASI
2.1.1 PERANAN
SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
2.1.2 TUJUAN POKOK
SOSIALISASI
C. HUBUNGAN PEMUDA DAN SOSIALISASI
1. PEMUDA
2. SOSIALISASI
3. PEMUDA DAN SOSIALISASI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
A. ILMU SOSIAL DASAR (ISD)
1. PENGERTIAN
Ilmu sosial dasar
adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial,
sosiologi, antropologi, psikologi social.
2. TUJUAN
Sebagai salah satu
dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan
mahasiswa agar memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan
maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat:
a) Peka terhadap
masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
b) Menyadari setiap masalh sosial yang timbul
dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya
secara kritis dan interdisipliner.
c) Memahami jalan
pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat.
3. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
Ilmu Sosial Dasar
(ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan
perbedaan.
3.1 Persamaan ISD dan IPS
1. Kedua-duanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri
sendiri.
3. Keduanya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
3.2 Perbedaan ISD dan IPS
1. Ilmu sosial
dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di
sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
2. Ilmu sosial
dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
3. Ilmu Sosial
dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu
pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan
intelektual.
4. RUANG LINGKUP ILMU DASAR SOSIAL
Bahan pelajaran
Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu.
2. konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. masalah-masalh
yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Ilmu Sosial Dasar
terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang
lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami
adanya:
1. Berbagai masalah
kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah
individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda
dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan
warga Negara dan Negara.
5. Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah
masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan
sosial dan Integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
5. ISD SEBAGAI MKDU
Pengertian, Tujuan
ISD dan IPS MKDU adalah singkatan dari mata kuliah dasar umum, yaitu kumpulan
dari beberapa mata kuliah yang tergabung menjadi satu wadah. Mata kuliah dasar
umum terdiri atas mata kuliah pancasila, agama, kewiraan, pendidikan sejarah
perjuangan bangsa, ilmu alamiah dasar (IAD), ilmu sosial dasar (ISD), dan ilmu
budaya dasar(IBD).
ISD atau ilmu
sosial dasar adalah mata kuliah yang mempelajari masalah-masalah sosial yang
diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan mengunakan
pengertian-pengertian(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi, dan psychology sosial. ISD bukan merupakan gabungan
dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena ilmu sosial merupakan ilmu yang
memiliki obyek dan metode ilmiah sendiri-sendiri yang tidak bisa dipadukan. ISD
tidak termasuk disiplin ilmu tersendiri, karena ISD tidak mempunyai obyek dan
metode ilmiah sendiri.
Ilmu sosial dasar
merupakan suatu bahan studi yang dirancang untuk kepentingan
pendidikan/pengajaran di Indonesia yang diberikan di perguruan tinggi. Ilmu
sosial dasar sebagai mata kuliah dasar umum di tujukan untuk menghadapi
masalah-masalah dalam menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi, tegasnya ilmu
sosial dasar adalah usaha yang diharapkan memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
masalah social.
Sedangkan tujuan
dari ilmu soaial dasar sendiri adalah:
a. Mahasiswa dapat
memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah
sosial yang ada dalam masyarakat.
b. Mahasiswa
mempunyai rasa kepekaan terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut
serta dalam usaha menaggulangiya.
c. Mahasiswa bisa menyadari bahwa setiap masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompeks dan hanya dapat
mendekatinya dengan mempelajari masalah itu secara kritis-interdisipliner.
d. Mahasiswa dapat
memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
berkomunikasi dengan mereka dalam penanggulangan masalah sosial dalam
masyarakat.
Ilmu pengetahuan
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Natural Sciences
(ilmu alamiah), meliputi : fisika, kimia, biologi, astrologi, dan lain-lain.
2. Sosial Sciences
(ilmu sosial), meliputi : sosiologi, ekonomi, antropologi, sejarah, psikologi,
geografi, dan lain-lain.
3. Humanities (ilmu
budaya), meliputi: bahasa, agama, kesastraan, kesenian , dan lain-lain.
Dalam pembelajaran
ISD terdapat pembelajaran masalah masalah sosial. Dapat dikatakan bahan
pembelajaran ISD ada 3 yaitu:
1. Kenyataan sosial
yang ada di dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial
tertentu.
2. Konsep sosial
atau pengertian tentang kenyatan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar
atau elementer saja yang diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang
dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial.
3. Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan
sosial antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
B.
PEMUDA DAN SOSIALISASI
1 .
PENGERTIAN
1.1 PEMUDA
Pemuda adalah
golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan
kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang
kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam,
terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Pemuda dalam
pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan
dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan
tersurat dengan pasti. Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal
istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut:
Golongan anak : 0 - 12 tahun
Golongan
remaja : 13 - 18 tahun
Golongan
dewasa : 18 - 21 tahun keatas
Usia 0-18 tahun
adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah
memiliki kematangan pribadi dan 18 - 21 tahun adalah usia yang telah
diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.
Dilihat dari segi
ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun,
karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu dan bersifat dewasa tidak
bersifat anak-anak. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang
lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1. Siswa usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk
di bangku sekolah
2. Mahasiswa usia
antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3. Pemuda di luar
lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30
tahun keatas.
Akan tetapi,
apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan
menjadi dua yaitu:
1. Didasarkan atas
usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda
dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati
tradisi yang berlaku.
2. Didasarkan atas
usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan.
1.1.1 PERAN PEMUDA
Peran pemuda jenis
ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu:
1. Jenis pemuda
“pembangkit” mereka adalah pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan.
2. Pemuda
pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik
budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari
masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun
dalam kenyataannya merugikan.
3. Pemuda radikal.
Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat
cara-cara radikal, revolusioner.
POTENSI-POTENSI
GENERASI MUDA
Potensi-potensi
yang ada pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
a) Idealisme dan
daya kritis.
b) Dinamika dan
kreatifitas.
c) Keberanian mengambil
resiko.
d) Optimis
kegairahan semangat.
e) Sikap
kemandirian dan disiplin murni.
f) Terdidik.
g) Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan.
h) Patriotisme dan
nasionalisme.
i) Sikap kesatria.
2.1 SOSIALISASI
Sosialisasi adalah
proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan
sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah
ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini
adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam
kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar
kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetianan sosial
berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas.
Ada minimal tiga
hal yang harus dilakukan agar tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini
yakni:
1. Kita harus
saling berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan
berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur kita akan saling
mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang diantara kita
dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
2. Sering bekerja
sama menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau
melakukan arisan. Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal
dua orang) atau pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
3. Dalam kehidupan
atau pergaulan sesama kita, sikap tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai
kesulitan hidup yang kita alami pantas kita minta tolong kepada orang lain atau
teman. Begitu pula sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib
pula kita membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan
memberi.
2.1.1 PERANAN
SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DI MASYARAKAT
Pada masa 1990
sampai 2000-an demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu
mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai Gerakan Moral. Sedangkan pada
mahasiswa yang lain gerakan mahasiswa menyebutkan dirinya sebagai gerakan
Politik. Mahasiswa menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia
umum lagi mahasiswa dibayar untuk berdemonstrasi.
Sebelum terlalu
jauh meneropong peranan mahasiswa di luar kampus– walaupun klise– sebaiknya
kita mesti ingat bahwa tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di
sekolah/kampus. Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih
sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat.
Dampak langsung
yang bisa dirasakan semenjak kenaikan BBM tahun 2005 antara lain terjadi
inflasi, daya beli masyarakat menurun, kesehatan masyarakat menurun (kekurangan
gizi), angka anak putus sekolah (drop out), angka kematian anak, pengangguran
dan kemiskinan meningkat, sehingga munculnya kerentanan sosial.
2.1.2 TUJUAN POKOK
SOSIALISASI
a. Individu harus
diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di
masyarakat.
b. Individu harus
mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c. Pengendalian
fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
d. Bertingkah laku
secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
C. HUBUNGAN PEMUDA DAN SOSIALISASI
1. PEMUDA
Secara hukum pemuda
adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang
sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik,
dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang
ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan
keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu
generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama
dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
· Masalah Potensi Generasi Muda
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotism,
dan nasionalisme.
2. Kurang pastinya masa depan yang akan
dihadapi.
3. Belum seimbangnya generasi muda dgn
jumlah fasilitas pendidikan.
4. Kurangnya lapangan pekerjaan.
5. Kurangnya gizi.
6. Banyak perkawinan dibawah umur.
7. Pergaulan bebas.
8. Meningkatnya kenakalan remaja.
9. Belum adanya peraturan tentang generasi
muda.
·
Secara garis besar, permasalahan generasi
muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi:
1. Aspek Sosiologi Psikhologi.
2. Aspek Sosial Budaya.
3. Aspek Sosial Ekonomi.
4. Aspek Sosial Politik.
2. SOSIALISASI
Sosialisasi adalah
sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu
generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah
sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan
oleh individu.
· Media Sosialisasi
1. Orang Tua dan Keluarga.
2. Sekolah.
3. Masyarakat.
4. Teman Bermain.
5. Media Massa.
· Tujuan Sosialisasi
1. Agar individu tersebut dapat diberi ilmu
pengetahuan.
2. Agar individu tersebut dapat
berkomunikasi secara efektif dalam mengembangkan dirinya sendiri.
3. Mengendalikan fungsi-fungsi organic.
3. PEMUDA DAN SOSIALISASI
Kegiatan
mengasingkan diri dan membentuk kelompok-kelompok preman serta melakukan
kegiatan yang meresahkan bagi masarakat umum merupakan suatu cara mereka dalam
menyalurkan energy. Dengan demikian tidak dapat di salahkan jika generasi muda
yang berikutnya akan demikian. Sikap imitasi/meniru prilaku dari orang lain
merupakan proses belajar.
Kedudukan pemuda
dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika,
bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi.
Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup
bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan
pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak
melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab
terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
KESIMPULAN
Sosialisasi adalah
sebuah proses dimana kita mengenal dunia luar dan cara kita untuk beperilaku di
masyarakat yang mencakup nilai dan norma-norma sosial, serta sopan sopan
santun. agar kita bisa di terima oleha masyarakat dengan baik.
Pemuda adalah
golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan
kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang
kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam,
terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Secara tak sadar
namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru
dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental
bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan
proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat
hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation,
atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan
generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu
mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di
perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih
positif.
Peran pemuda yang
seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan
sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat
ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi
muda yang memunculkan kehancuran besar bagi para pemuda bangsa Indonesia karena
kurangnya pemikiran pemuda terhadap dampak dari NARKOBA itu sendiri .
Sudah 60 tahun
lebih bangsa Indonesia merdeka, sistem pendidikan telah dibaharui agar mampu
menjawab berbagai perubahan diseputaran kehidupan umat manusia. Tetapi selesai
kuliah barisan penganggur berderet-deret. Para penganggur dan setengah penganggur
yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya, mereka menjadi beban
keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan yang dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan penghambat pembangunan dalam
jangka panjang.
Contoh kasus generasi pemuda zaman sekarang:
1. Kesadaran diri dari generasi muda yang masih kurang dalam proses pembangunan.
2. Sifat generasi muda yang masih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat sepihak dan cenderung negatif
3. Sifat dari generasi muda yang kadang masih menggantungkan, baik kepada orang tua, pimpinan, ataupun orang lain.
4. Kekurangsiapan generasi muda dalam menghadapi era globalisasi dewasa ini.
5. Kurang adanya kerjasama yang saling bermanfaat demi tercapainya suatu tujuan.
6. Kurang perhitungan dalam mengambil tindakan, karena terpengaruh oleh egonya.
7. Kurang adanya dukungan dari pihak-pihak lain demi tercapainya tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
1.https://alvinmod.wordpress.com/2014/10/31/pengertian-tujuan-perbedaan-dan-persamaan-isd-dan-ips/
2. http://herrysoer91.blogspot.co.id/2010/11/isd-sebagai-mkdu.html#
3. https://ranuwa.wordpress.com/2011/12/30/i-s-dilmu-sosial-dasar/
4.http://adiatmojo1.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-pemuda-dan-sosialisasi.html
5. http://muchad.com/pengertian-pemuda-dan-macam-macamnya.html
6. http://berry.student.umm.ac.id/2010/07/28/pemuda-dan-sosialisasi/
7. http://berry.student.umm.ac.id/2010/07/28/pemuda-dan-sosialisasi/
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
9. http://berry.student.umm.ac.id/2010/07/28/pemuda-dan-sosialisasi/
Komentar
Posting Komentar